Spiga

Citarum Meluap, Warga Mengungsi

Jumat, 20 November 2009 | 01:14 WIB

*BANDUNG, KOMPAS.com *- Warga Kampung Cieunteung, Kelurahan Baleendah,
Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis malam mengungsi,
karena rumah mereka mulai terendam banjir akibat Sungai Citarum meluap
setelah beberapa hari terakhir hujan mengguyur daerah itu.

Salah seorang warga RT 02 RW 20 Kampung Cieunteung, Dadan (32), bersama
istri dan kedua anaknya, sekitar pukul 23.30 WIB, terpaksa meninggalkan
rumahnya yang mulai tergenang air. Mulai malam ini, Dadan bersama
keluarganya, mengungsi ke rumah orang tuanya dengan harapan tidak terjebak
luapan air Sungai Citarum saat mereka terlelap tidur di rumahnya.

"Genangan air di rumah saya belum begitu tinggi. Tapi untuk menghindari
sesuatu yang tidak diinginkan, saya bawa istri dan anak-anak ke rumah
neneknya," kata Dadan, yang menyandang dua tas berisi pakaian.

Dadan menuturkan, luapan air sungai terpanjang di Jawa Barat ini, sejak
Kamis sore terus naik. Malihat air mulai menggenangi lantai teras depan
rumahnya ia langsung mengemasi beberapa potong pakaian ke dalam tas.

Untuk sementara saya bawa pakaian dulu. Nanti kalau anak-anak dan istri
saya sudah sampai di rumah orang tua, saya kembali ke rumah mengemasi barang
dan mengamankan barang-barang lainnya," kata Dadan.

Sejumlah warga lainnya melakukan hal yang sama dengan Dadan. Mereka
menyusuri jalan yang mulai terendam air berwarna kecoklatan, meninggalkan
rumah mereka masing-masing, untuk mengungsi ke rumah kerabat terdekat.

Sementara warga Cieunteung yang memiliki rumah bertingkat, tidak mengungsi,
mereka hanya nampak sibuk mengamankan barang-barang, terutama barang-barang
elektronik, yang bisa dinaikkan ke lantai kedua rumahnya.

Dadan dan sejumlah warga lainnya menyebutkan, air mulai naik dam meluap dari
aliran Sungai Citarum sekitar pukul 18.00 WIB bersamaan dengan derasnya
guyuran hujan sore itu.

Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabuapaten Bandung bersama msyarakat
sekitar mencoba mengendalikan air bah ini dengan memasang lima unit mesin
pompa, pada tanggul yang baru dibangun itu. Sambas, salah seorang anggota
Tim Tagana, Jumat, menyebutkan jumlah rumah yang terendam hingga pukul 00.00
WIB, mencapai ratusan unit, dengan ketinggian air antara 20 centi meter
hingga sebatas pinggang orang tua.

0 comments: